Bismillah

Bismillah
Awali aktivitas anda di blog ini dengan do'a di atas :)

Thursday 2 March 2017

Mengapa Kulit Manusia yang Telah Hangus Terbakar di Neraka Diganti Kembali?

Source: www.ayatilmiah.wordpress.com

Diperkirakan bahwa indra perasa dan rasa sakit tergantung pada otak. Penemuan-penemuan terbaru menemukna bahwa ada reseptor rasa sakit yang terdapat di bawah kulit. Tanpa reseptor ini manusia tidak akan dapat merasakan sakit.

Ketika seorang dokter memeriksa pasiennya yang menderita luka bakar, ia akan mengukur tingkat keparahan luka bakar pasien tersebut dengan tes pinprick. Jika pasien tersebut masih merasakan sakit, tandanya luka bakar yang dideritanya tidak terlalu dalam dan reseptor rasa sakit masih tetap utuh. Namun, jika pasien tidak merasakan sakit maka itu berarti luka yang diderita cukup parah dan reseptor nyeri yang terdapat di bawah kulit telah hancur.

Al-Qur’an ternyata telah memberikan penjelasan adanya reseptor rasa sakit tersebut sejak 14 abad yang lalu melalui ayat berikut:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا

Terjemahan:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S An-Nisa: 56)

Pada ayat tersebut diebutkan bahwa setiap kali kulit hangus terbakar maka akan diganti dengan kulit yang lain. Karena sesuai dengan fakta ilmiah yang telah disebutkan di atas, suatu kulit yang telah terbakar dan mengalami kerusakan reseptor nyeri maka tidak akan dapat merasakan nyeri sama sekali. Sehingga Allah menciptakan hal tersebut sebagai bentuk azab yang akan dirasakan terus-menerus oleh orang-orang kafir selama mereka berada di neraka. 

Source: www.slideshare.net

Prof. Tejatat Tejasen, Ketua Departemen Anatomi di Universitas Chiang Mai Thailand telah menghabiskan banyak waktu untuk meneliti masalah reseptor rasa sakit ini. Awalnya ia tidak percaya bahwa Al-Qur’an telah menyebutkan hal yang merupakan fakta ilmiah ini sejak 1.400 tahun silam. Karena terkesan dengan keilmiahan Al-Qur’an tersebut, maka pada Konferensi Kedokteran yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi beliau dengan mantap mengucapkan kalimat syahadat di depan umum dan memutuskan untuk menjadi seorang Muslim. Masya Allah.

Sumber: Miracles of Al-Qur'an & As-Sunnah, Zakir Naik. Dengan beberapa perubahan redaksi)

No comments:

Post a Comment