Bismillah

Bismillah
Awali aktivitas anda di blog ini dengan do'a di atas :)

Tuesday 2 August 2016

Larangan Memohon Ampunan Bagi Orang Musyrik

Source: www.prophetpbuh.com

مَا كَانَ لِلنّبِيّ وَالّذِينَ آمَنُوَاْ أَن يَسْتَغْفِرُواْ لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوَاْ أُوْلِي قُرْبَىَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيّنَ لَهُمْ أَنّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ

Terjemahan:
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam.” (QS. At-Taubah: 113)

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Sa'id ibn Al-Musayyab dari ayahnya bahwa ketika Abu Thalib sakit menjelang ajalnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya. Di sana ada Abu Jahal dan Abdullah bin Umayyah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hai pamanku, ucapkanlah la ilaha illallah agar aku dapat membelamu di hadapan Allah."

Abu Jahal dan Abdullah bin Umayyah berkata: "Hai Abu Thalib, apakah kau benci agama Abdul Muththalib?" mereka terus membujuk Abu Thalib sehingga kalimat terakhir yang diucapkannya menunjukkan bahwa ia tetap mengikuti agama Abdul Muththalib. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku akan memintakan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang." Maka turunlah ayat di atas yang melarang memintakan ampunan untuk orang musrik (As-Suyuthi, 2002).

(Sumber: Mengerti Asbabun Nuzul, Muhammad Chirzin, dengan beberapa perubahan redaksi)

No comments:

Post a Comment